Sabtu, 23 Februari 2013

MENCEGAH TERJADINYA KERACUNAN PADA ANAK – ANAK


            Anda tahu bahwa anak Anda senang memasukkan benda – benda ke dalam mulutnya untuk mengetahui rasanya. Tetapi Anda mungkin tidak sadar bahwa anak – anak dapat saja menelan bahan beracun, seperti kamper atau cairan pembersih, walaupun rasanya tidak enak. Anak – anak baru mengetahui bahwa bahan – bahan dengan rasa yang tidak enak itu dapat berbahaya ketika mereka beranjak dewasa.

            Sudah menjadi tugas Anda untuk melindungi anak Anda dari bahan – bahan beracun di rumah Anda. Berikut adalah daftar bahan – bahan berbahaya berdasarkan ruangan di mana biasanya bahan tersebut biasanya berada:

Dapur
          Sabun pencuci piring, pembersih oven, semir lantai dan perabot, ammonia, cairan alkali (bahan – bahan ini dapat membakar kulit dan bila tertelan dapat menyebabkan luka pada mulut dan tenggorokan yang parah dan bersifat beracun. Jangan pernah berusaha untuk memuntahkan kembali bila bahan – bahan tersebut tertelan).

Tempat mencuci baju
            Cairan pemutih, deterjen, pelembut pakaian, penghilang noda.

Gudang
            Minyak tanah, cairan korek api, bensin, cat, tinner, terpentin, pemberantas rumput liar, pestisida, racun tikus, pupuk.

Ruangan lain
          Tanaman di dalam rumah, tanaman di kebun dan pekarangan, tembakau, alkohol, kamper, serpihan atau debu cat.

            Yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya keracunan pada anak Anda:

v  Simpan bahan bercun dalam lemari yang terkunci atau di tempat yang tinggi, di luar jangkauan dan pandangan anak Anda. Taruh kembali ditempatnya setelah digunakan.
v  Catat nomor telepon Pusat Penanganan Racun, dan taruh di dekat pesawat telepon.
v  Dokter tidak legi merekomendasikan sirup ipekak sebagai pertolongan pertama dalam keracunan. Hasil penelitian tidak dapat membuktikan bahwa sirup ipekak memberikan manfaat pada anak – anak yang menggunakannya.
v  Jangan pernah menaruh racun pada tempat penyimpanan makanan atau minuman. Seseorang dapat saja mengiranya sebagai makanan atau minumannya.
v  Jangan meminum obat di depan anak Anda. Jangan pernah menyebut obat anak Anda sebagai “permen.”
v  Tetaplah berhati – hati – rumah orang lain mungkin saja tidak aman untuk anak Anda.
Jika tejadi keracunan...
1.      Coba cari tahu apa yanng tertelan. Simpan wadah bahan tersebut beserta labelnya. Jika si anak muntah dan Anda masih belum dapat mengetahui apa yang telah tertelan, ambil sedikit muntahan tersebut sebagai sampel untuk dianalisis.
2.      Jika si anak masih sadar, segera hubungi Pusat Penanganan Racun atau dokter. Bahkan jika si anak terlihat baik – baik saja, mungkin sebenarnya ia membutuhkan perawatan tertentu. Waktu sangat penting di sini.
3.      Jika si anak tidak sadar, segera hubungi paramedis. Jika si anak tidaj bernafas, lakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation).
4.      Bila bahan yang tertelan merupakan bahan yang dapat membakar kulit, jangan pernah mencoba untuk memuntahkannya kembali. Bahan – bahan tersebut dapat menyebabkan luka bakar pada mulut dan tenggorokan yanng parah, selain juga dapat menyebabkan keracunan. Ketika seorang anak diusahakan untuk memuntahkannya, maka bahan tersebut akan melukai untuk kedua kali.

Sumber : Buku Pintar Perawatan Bayi dan Anak Usia Emas, karya Iskarima Ratih, S.Psi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar