Bimbingan
adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu baik yang
mempunyai masalah agar dapat menyelesaikan atau mengatasi masalah yang dihadapi
tersebut dengan baik dan benar maupun kepada individu yang tidak mempunyai
masalah agar terhindar dari masalah yang mungkin akan dihadapi. Selain itu,
bantuan atau pertolongan ini tidak semata – mata hanya untuk mengatasi atau
menghindarkan individu akan masalah yang dihadapi, akan tetapi juga agar
individu tersebut mampu mengembangkan potensi diri yang meliputi akademik,
emosi, sosial, keterampilan dan kecakapan hidup secara optimal juga bantuan
agar individu mampu memilih, mempersiapkan dan memangku jabatan/karir serta
mendapat kemajuan dalam jabatan/karir yang dipilih.
Hal
tersebut selaras dengan pendapat beberapa ahli sebagai berikut :
Berkaitan dengan
Bimbingan, yaitu :
1.
Abu Ahmadi (1991:1) bahwa Bimbingan adalah bantuan
yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang dimilikinya mampu
mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami
lingkungan, mengatasi hambatan guna menentkan rencana masa depan yang lebih
baik.
2.
Moser dan Moser (dalam Prayitno, 1978:643) menyatakan
bahwa di dalam keseluruhan pelayanan bimbingan, konseling dianggap sebagai inti
dari proses pemberian bantuan.
3.
Mortesen dan Schmuller (1976:56) menyatakan bahwa
konseling adalah jantung hatinya program bimbingan.
4.
Dewa Ketut Sukardi (2000) berpendapat
bahwa Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar
mampu memperkembangkan potensi (bakat, minat dan kemampuan) yang dimiliki,
mengenali dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan sehingga mereka dapat
menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung
kepada orang lain.
5.
Walgito (2004:5-6) berpendapat bahwa Bimbingan
adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan
individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya.
6.
Menurut Hadin Nuryadin (2005:3) mengatakan
bahwa: “Bimbingan adalah proses membantu individu yang belum matang untuk
tumbuh memahami dirinya serta mencapai produktivitas akademik yang optimal.”
7.
Frank Parson (1951:23) menjelaskan bahwa
Bimbingan yaitu bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih,
mempersiapkan diri, dan memangku jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan
yang dipilihnya.
Sedangkan
konseling
merupakan salah satu teknik pemberian layanan dalam bimbingan dan merupakan
inti dari keseluruhan pelayanan bimbingan yang tewujud dalam hubungan
timbal-ballik dua individu satu ialah seorang ahli yaitu Konselor dan seorang
lagi adalah Klien yang memiliki masalah tertentu, yang mana klien tersebut
memerlukan bantuan Konselor untuk mendapatkan solusi atau penyelesaian yang
baik dan benar dari Konselor.
Hal
tersebut selaras dengan pendapat beberapa ahli sebagai berikut :
Berkaitan dengan Konseling, yaitu :
1.
Tolbert (dalam Prayitno, 2004:101) menyatakan Konseling
adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara konselor dan
konseli. Melalui hubungan itu, konselor dengan kemampuan – kemampuan khusus
yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. dalam hal ini konseli dibantu
untuk memahami diri sendiri, keadaan sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa
depan yang dapat ia diciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya,
demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat
belajar bagaimana memecahkan masalah – masalah dan menemukan kebutuhan –
kebutuhan yang akan datang.
2.
Rochman Natawidjaja yang dikutip oleh Dewa Ketut
Sukardi bahwa Konseling merupakan satu jenis layanan yang merupakan bagian
terpadu dari bimbingan. Konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik
antara dua individu, di mana yang seorang (yaitu konselor) berusaha membantu
yang lain (yaitu klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam
hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.
3.
Mortensen
(dalam Jones, 1987) memberikan pengertian konseling sebagai berikut: Counseling
may, therefore, be defined as apeson to person process in which one person is
helped by another to increase in understanding and ability to meet his
problems” yaitu Konseling dapat didefinisikan sebagai suatu proses hubungan
seseorang dengan seseorang di mana yang seorang dibantu oleh yang lainya untuk
menemukan masalahnya.
4.
Ponpon
Harahap (1981) menyatakan bahwa konseling itu merupakan alat yang paling
penting dalam keseluruhan program bimbingan.
Dari definisi-definisi
itu pula dapat diketahui bahwa hubungan antara bimbingan dan konseling sangat
erat sekali yaitu Konseling merupakan salah satu teknik dalam memberikan bimbingan.
Jadi bisa dikatakan bahwa Konseling merupakan bagian dari bimbingan dan
merupakan titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Oleh karena itu, Bimbingan
mempunyai pengertian lebih luas dari pada konseling. Karena itu Konseling
merupakan Bimbingan, akan tetapi tidak semua Bimbingan itu merupakan Konseling.
Konseling itu bersifat kuratif atau korektif karena pada konseling sudah ada
masalah tertentu yang dimiliki oleh individu atau kelompok sebagai klien.
Sedangkan Bimbingan itu lebih bersifat preventif atau pencegahan. Sehingga
pelayanan Bimbingan ditujukan tidak hanya pada individu yang bermasalah tetapi
juga pada individu yang tidak bermasalah.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar