Jumat, 12 September 2014

Bimbingan dan Konseling


Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu baik yang mempunyai masalah agar dapat menyelesaikan atau mengatasi masalah yang dihadapi tersebut dengan baik dan benar maupun kepada individu yang tidak mempunyai masalah agar terhindar dari masalah yang mungkin akan dihadapi. Selain itu, bantuan atau pertolongan ini tidak semata – mata hanya untuk mengatasi atau menghindarkan individu akan masalah yang dihadapi, akan tetapi juga agar individu tersebut mampu mengembangkan potensi diri yang meliputi akademik, emosi, sosial, keterampilan dan kecakapan hidup secara optimal juga bantuan agar individu mampu memilih, mempersiapkan dan memangku jabatan/karir serta mendapat kemajuan dalam jabatan/karir yang dipilih.
Hal tersebut selaras dengan pendapat beberapa ahli sebagai berikut :
Berkaitan dengan Bimbingan, yaitu :
1.        Abu Ahmadi (1991:1) bahwa Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang dimilikinya mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentkan rencana masa depan yang lebih baik.
2.        Moser dan Moser (dalam Prayitno, 1978:643) menyatakan bahwa di dalam keseluruhan pelayanan bimbingan, konseling dianggap sebagai inti dari proses pemberian bantuan.
3.        Mortesen dan Schmuller (1976:56) menyatakan bahwa konseling adalah jantung hatinya program bimbingan.
4.        Dewa Ketut Sukardi (2000) berpendapat bahwa Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar mampu memperkembangkan potensi (bakat, minat dan kemampuan) yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung kepada orang lain.
5.        Walgito (2004:5-6) berpendapat bahwa Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
6.        Menurut Hadin Nuryadin (2005:3) mengatakan bahwa: “Bimbingan adalah proses membantu individu yang belum matang untuk tumbuh memahami dirinya serta mencapai produktivitas akademik yang optimal.”
7.        Frank Parson (1951:23) menjelaskan bahwa Bimbingan yaitu bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memangku jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.
Sedangkan konseling merupakan salah satu teknik pemberian layanan dalam bimbingan dan merupakan inti dari keseluruhan pelayanan bimbingan yang tewujud dalam hubungan timbal-ballik dua individu satu ialah seorang ahli yaitu Konselor dan seorang lagi adalah Klien yang memiliki masalah tertentu, yang mana klien tersebut memerlukan bantuan Konselor untuk mendapatkan solusi atau penyelesaian yang baik dan benar dari Konselor.
Hal tersebut selaras dengan pendapat beberapa ahli sebagai berikut :
Berkaitan dengan Konseling, yaitu :
1.        Tolbert (dalam Prayitno, 2004:101) menyatakan Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara konselor dan konseli. Melalui hubungan itu, konselor dengan kemampuan – kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaan sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia diciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah – masalah dan menemukan kebutuhan – kebutuhan yang akan datang.
2.        Rochman Natawidjaja yang dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi bahwa Konseling merupakan satu jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua individu, di mana yang seorang (yaitu konselor) berusaha membantu yang lain (yaitu klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.
3.        Mortensen (dalam Jones, 1987) memberikan pengertian konseling sebagai berikut: Counseling may, therefore, be defined as apeson to person process in which one person is helped by another to increase in understanding and ability to meet his problems” yaitu Konseling dapat didefinisikan sebagai suatu proses hubungan seseorang dengan seseorang di mana yang seorang dibantu oleh yang lainya untuk menemukan masalahnya.
4.        Ponpon Harahap (1981) menyatakan bahwa konseling itu merupakan alat yang paling penting dalam keseluruhan program bimbingan.

Dari definisi-definisi itu pula dapat diketahui bahwa hubungan antara bimbingan dan konseling sangat erat sekali yaitu Konseling merupakan salah satu teknik dalam memberikan bimbingan. Jadi bisa dikatakan bahwa Konseling merupakan bagian dari bimbingan dan merupakan titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Oleh karena itu, Bimbingan mempunyai pengertian lebih luas dari pada konseling. Karena itu Konseling merupakan Bimbingan, akan tetapi tidak semua Bimbingan itu merupakan Konseling. Konseling itu bersifat kuratif atau korektif karena pada konseling sudah ada masalah tertentu yang dimiliki oleh individu atau kelompok sebagai klien. Sedangkan Bimbingan itu lebih bersifat preventif atau pencegahan. Sehingga pelayanan Bimbingan ditujukan tidak hanya pada individu yang bermasalah tetapi juga pada individu yang tidak bermasalah.


Sumber            :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar