Ketika apa yang kita inginkan tidak terwujud setelah kita berusaha dan berdoa, maka janganlah kita berputus asa. Cobalah untuk selalu bangkit dan berusaha. Bukankah Allah telah berfirman, bahwa di balik kesulitan akan ada kemudahan. Maka tidak sepantasnya kita berputus asa dengan mudahnya. Kita hanya perlu bersabar dan ikhlas dengan apa yang sedang kita jalani. Mungkin kita gagal untuk sekarang, namun kegagalan merupakan sebuah keberhasilan yang tertunda. Teman, kita juga harus percaya bahwa pada suatu hari nanti, kita akan menuai sebuah keberhasilan atas usaha dan doa kita. Karena sesungguhnya, Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
Minggu, 28 Oktober 2012
Minggu, 14 Oktober 2012
Siapa Anak Tuna Grahita Itu?
Tanpa kita sadari, di sekitar kita banyak sekali anak abnormal.
Mereka memiliki anggota tubuh yang sempurna, namun bertindak seperti anak kecil
atau bahkan memiliki dunianya sendiri. Lalu apakah oarang gila termasuk
golongan anak tunagrahita? Siapakah anak tunagrahita itu?
Anak
tunagrahita ialah mereka yang kecerdasannya jelas berada di bawah rata – rata.
Di samping itu mereka mengalami keterbelakangan dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Mereka kurang cakap dalam memikirkan hal – hal yang abstrak, yang
sulit – sulit, dan berbelit – belit. Anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam
mengarang, menyimpulkan isi bacaan, menggunakan simbol – simbol, berhitung, dan
semua pelajaran yang bersifat teoritis. Dan juga mereka terhambat dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Anak tggunagrahita mempunyai ciri khas dan
tingkat ketunagrhitaan yang berbeda – beda, yaitu :
a.
Tunagrahita ringan
Mereka yang
termasuk dalam kelompok ini meskipun kecerdasannya dan adaptasi sosialnya
terhambat, namun mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang
pelajaran akademik, penyesuaian sosial, dan kemampuan bekerjaProgram pendidikan
yang diterapkan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan khusus mereka.IQ anak
tunagrahita ringan berkisar 50-70. Dalam penyesuaian sosial mereka dapat
bergaul, dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan sosial yang luas bahkan
kebanyakan dari mereka dapat mandiri dalam masyarakat.
Dalam
kemampuan bekerja, mereka dapat melakukan pekerjaan yang semi skilldan
pekerjaan sosial sederhana bahkan mandiri dalam melakukan pekerjaan sebagai
orang dewasa. Seorang anak dapat diidentifikasikan ke dalam tunagrahita setelah
usia sekolah. Biasanya mereka mengalami kesulitan mengikuti pelajaran di
sekolah biasa dan kesukaran dalam penyesuaian diri dengan teman – temannya.
Prevalensi anak tunagrahita ringan kira – kira 75% dari jumlah seluruh anak
tunagrahita.
b.
Tunagrahita sedang
Mereka yang
termasuk ke dalam tunagrahita sedang memiliki kemampuan intelektual umum dan
adaptasi perilaku di bawah tunagrahita ringan. Berdasarka skala Binet anak
tunagrahita sedang memiliki IQ 36-51, sedangkan menurut skala Wsechler (WISC)
anak tunagrahita sedang memiliki IQ 40-54. Mereka dapat dididik mengurus diri
sendiri, berjalan di jalan raya, berlindung dari hujan, dan sebagainya. Selain
itu, mereka masih dapat menulis sosial misalnya menulis nama mereka sendiri,
alamatnya, dan lain sebagainya. Anak tunagrahita sedang juga dapat dididik
untuk mengurus diri mereka sendiri seperti mandi, berpakaian, makan, minum,
mengerjakan pekerjaan rumah tangga sederhana seperti menyapu, memberesihkan
perabot rumah tangga, dan sebagainya. Namun dalam kehidupan sehari-hari anak
tunagrahita sedang membutuhkan pengawasan secara terus – menerus.
c.
Tunagrahita berat
Anak tunagrahita
berat dibedakan antara anak tunagrahitaberat dan sangat berat. Tunagrahita
berat (severe) memiliki IQ 20-32 menurut skala Binet dan antara 25-39 menurut
skala Wechsler (WISC). Tunagrahita
Sangat berat (Profound)memiliki IQ dibawah
19 menurut skala Binet dan IQ dibawah 24 menurut sksla Wechsler (WISC). Anak
tunagrahita berat memerlukan bantuan perawatan secara totaldalam hal mandi,
berpakaian, makan, dan lain sebagainya. Bahkan mereka memerlukan perlindungan
dari bahaya sepanjang hidup mereka.
Sumber
:Somantri, Sutjihati.1996.Psikologi Anak Luar Biasa.Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan:Jakarta.
Karena Engkau Begitu Istimewa
Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi untuk menjaga dan mengatur kehidupan yang berlangsung di muka bumi ini. Berbagai kenikmatan telah Allah sediakan untuk manusia, termasuk memberikan keistimewaan kepada manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Keistimewaan tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Segi Penciptaan
Manusia adalah satu – satunya makhluk yang dinyatakan Allah SWTsebagai sebaik – baik pencipta, sebagaimana firman-Nya :
“ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik – baiknya.”
(QS. At-Tin : 4)
Coba kita lihat mekanisme kerja dalam tubuh kita, seperti bentuk wajah kita yang cantik (perempuan) dan tampan (laki – laki)tentulah tidak dimiliki oleh hewan. Lalu mata kita yang jernih untuk melihat, hidung kita untuk menghirup udara, telinga kita yang normal untuk mendengar, jantung kita yang tak henti berdetak, dan organ lainnya. Dengan demikian tak satupun makhluk yang mampu melakukan kreasi sesempurna ciptaan Allah SWT pada diri manusia.
b. Segi Ilmu
Allah SWT menciptakan manusia dengan kelengkapan otak dan potensinya agar manusia mampu mengembangkan diri dan alam di sekitarnya. Berbeda dengan hewan yang hanya diberi instink atau naluri alamiah saja. Terlebih lagi pada tumbuhan yang tidak diberi indra, Sehingga terbukti bahwa manusia adalah satu – satunya makhluk yang bis mencerna ilmu dan teknologi secra baik.
c. Segi Kehendak
Manusia sebagai makhluk pastilah mempunyai kehendak. Manusia bebas berkehendak, bebas menentukan arah mana yang akan dituju. Lain halnya dengan hewan yang hanya diberikan suatu pilihan bertaqwa kepada Allah SWT.
d. Segi Posisi
Allah SWT memberikan kedudukan yang tinggi kepada manusia di antara makhluk lainnya di bumi, yakni ia sebagai pemimpin atau khalifah di bumi ini sehingga manusia bisa memanfaatkan alam semesta ini untuk keperluan hidupnya. Sebagaimana firman Allah SWT :
“ Dialah (Allah) yang menjadikan ksegala hal yang ada di bumi ini untuk kamu. “
(QS. Al-Baqarah : 29)
Denagn ilmu yang dimilikinya, manusia biasa mamanfaatkan segala sesuatu di alam ini sehingga bermanfaat untuk kemakmuran bersama.
e. Segi Kemampuan Bicara
Jka kita memperhatikan semua makhluk hidup di sekitar kita, semuanya dapat berbicara dengan bahasa masing – masing, seperti mengembik, mengaum, berkicau, dan sebagainya. Adapun manusia, ia bisa bicara dengan berbagai macam bahasa dan suara, termasuk menirukan suara alam dan binatang. Alah SWT berfirman :
“ Ar-Rahman yang telah mengajarkan Al-Quran. Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara. ” (QS. Ar-Rahman : 1-4)
f. Segi Tendensi Moral
Manusia memiliki karakter baik atau buruk, bahkan dapat berperan ganda seperti orang munafik. Dalam segi ni akan tampak perbedaan manusia dengan hewan. Binatang sulit atau malah tidak bisa dibentuk dengan sifat dan karakter mereka yang bermacam – macam. Karenanya tidak ada ya hewan munafik? Sedangkan manusia bisa saja melakukannya dan bisa membentuk moralnya menjadi apapun yang diinginkan.
Sumber : Tim Biro AAI UNS.2012.Buku Panduan dan Monitoring Asistensi Agama Islam. Yuma Pustaka:Surakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)